HUKUM-HUKUM NEWTON DAN BEBERAPA JENIS GAYA

Penulis : Wildan_Prayogo [0 comments]
HUKUM-HUKUM NEWTON DAN BEBERAPA JENIS GAYA


 Pembahasan kali ini adalah Hukum-hukum Newton I, II dan III untuk siswa SMA kelas X khusus materi Fisika SMA Kelas 10. Pada pembahasan Hukum-hukum Newton I, II dan III akan dipaparkan secara singkat tentang Hukum I Newton, Hukum II Newton dan Hukum III Newton.

Hukum Newton I

“Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol maka benda yang mula-mula diam akan terus diam, sedangkan benda yang mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap”.
Sifat benda yang cenderung mempertahankan keadaan geraknya (diam atau bergerak) inilah yang disebut sebagai kelembaman atau inersia (kemalasan). Oleh karena itu hukum I Newton disebut juga dengan hukum kelembaman atau hukum inersia.

Hukum Newton II

“Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda.”


Satuan SI untuk gaya adalah newton (N), untuk massa dalam kg dan percepatan dalam m/s2
Hukum Newton III 
“Jika A mengerjakan gaya pada B, maka B akan rengerjakan gaya pada A, yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.”
atau
“Untuk setiap aksi, ada suatu reaksi yang sama besar tetapi berlawanan arah”
Photobucket

Beberapa Jenis Gaya 

Gaya Berat (Berat) 
Berat (w) adalah gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda (sering disebut dengan gaya tarik bumi).
w = mg
Vektor berat suatu benda di bumi selalu digambarkan berarah tegak lurus ke bawah, dimana pun posisi benda diletakkan, baik pada bidang horizontal, pada bidang miring, atau pada bidang tegak.
Hukum-hukum Newton I, II dan III
Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa arah vektor berat selalu tegak lurus ke bawah.
Gaya Normal
Gaya normal (N) didefinisikan sebagar gaya yang bekerja pada benda, dan berasal dari bidang tumpu. Arahnya selalu tegak lurus pada bidang tumpu.
Photobucket

Berdasarkan gambar di atas, menunjukkan bahwa arah gaya normal selalu tegak lurus bidang tumpu
Gaya Gesekan
Gaya gesekan (f) termasuk gaya sentuh yang muncul jika permukaan dua benda bersentuhan langsung secara fisik. Arah gaya berlawanan dengan kecenderungan arah gerak.
Ketika mendorong sebuah benda dan benda tidak bergerak, maka gaya gesekan pada benda adalah gaya gesekan statis (fs) Tetapi jika bergerak, maka gaya gesekannya adalah gaya gesekan kinetis (fs). Gaya gesekan statis mulai dari nol dan membesar sesuai dengan gaya dorong yang diberikan sampai mencapai suatu nilai maksimum (fs maks). Sedangkan, gaya gesekan kinetis selalu lebih kecil daripada gaya gesekan statis maksimum.
Gaya Tegangan Tali
Tegangan tali (T) adalah gaya tegang yang bekerja pada ujung-ujung tali karena tali tersebut tegang.
Gaya Sentripetal
Gaya sentripetal (Fs) adalah gayayang bekerja pada benda yang bergerak melingkar. Arahnya menuju pusat lingkaran.
Photobucket


Photobucket


ax = percepatan sentripetal


SEKIAN.....!!!

Percepatan: Percepatan Rata-Rata Dan Percepatan Sesaat

Penulis : Wildan_Prayogo [0 comments]
  PERCEPATAN


Percepatan merupakan besaran vektor, besaran fisika yang mempunyai besar dan arah. Percepatan mempunyai besar dan arah. Lambang percepatan adalah a (acceleration). Satuan internasional percepatan adalah meter per sekon kuadrat, disingkat m/s2.                  
PERCEPATAN dibagi menjadi dua yaitu: 

1.Percepatan Rata-rata
Percepatan-1Contoh soal.
Mobil yang pada mulanya diam 5 sekon kemudian bergerak ke timur dengan kecepatan sebesar 10 m/s. Tentukan besar percepatan rata-rata.
Pembahasan
Percepatan-2Arah percepatan rata-rata = timur.
Percepatan rata-rata = 2 m/s2 = 2 m/s per 1 sekon, artinya secara rata-rata besar kecepatan mobil bertambah 2 m/s setiap 1 sekon. Jika besar percepatan mobil konstan maka besar kecepatan mobil selalu bertambah 2 m/s setiap 1 sekon. Jika besar percepatan mobil tidak konstan maka besar kecepatan mobil tidak selalu bertambah 2 m/s setiap 1 sekon. Mungkin saja besar kecepatan mobil bertambah 1 m/s pada sekon pertama, lalu bertambah 3 m/s pada sekon kedua. Tapi secara rata-rata, ketika bergerak selama 5 sekon, besar kecepatan mobil bertambah 2 m/s setiap 1 sekon.
 
2.Percepatan Sesaat
Besar percepatan sesaat adalah perubahan besar kecepatan selama selang waktu yang sangat singkat. Dalam penyebutannya, percepatan sesaat biasanya disingkat dengan percepatan.
Suatu benda mengalami percepatan jika kecepatannya berubah. Kecepatan terdiri dari besar kecepatan dan arah kecepatan, karenanya suatu benda mengalami percepatan jika :
(a) Hanya besar kecepatan alias kelajuan yang berubah (arah kecepatan konstan)
Contoh 1 : Mobil pada mulanya diam, satu sekon kemudian bergerak lurus (arah konstan) dengan kelajuan 4 m/s. Kelajuan alias besar kecepatan mobil berubah dari nol menjadi 4 m/s sehingga mobil dikatakan mengalami percepatan.
Contoh 2 : Mobil pada mulanya bergerak lurus (arah konstan) dengan kelajuan 4 m/s, satu sekon kemudian mobil berhenti. Kelajuan alias besar kecepatan mobil berubah dari 4 m/s menjadi nol sehingga mobil dikatakan mengalami percepatan.
Hal ini dipelajari lebih detail pada pokok bahasan Gerak Lurus Berubah Beraturan.
(b) Hanya arah kecepatan yang berubah (besar kecepatan atau kelajuan konstan)
Arah kecepatan = arah perpindahan = arah gerakan. Arah kecepatan berubah sama dengan arah perpindahan atau arah gerakan benda berubah.
Hal ini dipelajari lebih detail pada pokok bahasan Gerak Melingkar Beraturan.
(c) Besar dan arah kecepatan berubah
Hal ini dipelajari lebih detail pada pokok bahasan Gerak Melingkar Berubah Beraturan.

 SEKIAN ARTIKEL DARI SAYA...

Kecepatan Rata-Rata Dan Kecepatan Sesaat

Penulis : Wildan_Prayogo [0 comments]

KECEPATAN RATA-RATA DAN KECEPATAN SESAAT


     
Kecepatan Rata-rata (v) dapat didefinisikan sebagai perbandingan perpindahan benda dengan selang waktu tertentu. kecepatan rata-rata adalah besaran vektor dengan arahnya sama dengan arah vektor perpindahannya. Misalkan dalam selang waktu ∆t, posisi partikel akan berpindah dari ~r(t) menjadi ~r(t + ∆t). Kecepatan rata-rata ( v ) dapat dinyatakan dengan pernyataan :



                                 
                                     Keterangan  : v     : Kecepatan rata-rata
                                                          ∆x  : Perubahan jarak atau perpindahan
                                                          ∆t   : Selang waktu atau waktu yang dibutuhkan saal per-
                                                                   pindahan
Jika x2 < x1, benda akan bergerak ke kiri atau mundur, berarti ∆x = x2 - x1, lebih kecil dari nol ( ∆x < 0 ). Jika x2 >x1, benda akan bergerak ke kanan atau maju, berarti ∆x = x2 - x1  lebih besar dari pada nol
( ∆x > 0 ).
Kecepatan suatu benda ada suatu saat pada satu titik lintasannya disebut kecepatan sesaat. atau kecepatan sesaat dapat didefinisikan pula sebagai kecepatan rata-rata pada limit ∆t yang menjadi semakin kecil hingga mendekati nol. Dengan demikian persamaanya dapat ditulis :


Dalam hitungan analisa harga limit , dengan mendekatnya ∆t pada harga nol ditulis dan disebut turunan atau derivat x terhadap t. kecepatan sesaat adalah besaran vektor, arahnya sama dengan arah limit vektor perpindahan ∆x. karena ∆t seharusnya positif, maka tanda v sama dengan tanda ∆x. jadi kecepata positif menunjukan pergerakan benda kearah kanan atau ke arah depan.

Gerak Jatuh Bebas (GJB)

Penulis : Wildan_Prayogo [0 comments]

GERAK JATUH BEBAS (GJB)


Pada masa lampau, gerak benda jatuh ke permukaan tanah merupakan pokok bahasan yang sangat menarik dalam ilmu filsafat alam. Aristoteles, seorang filsuf, pernah mengatakan bahwa benda yang massanya lebih besar jatuh lebih cepat dibandingkan benda yang lebih ringan. Pendapat Aristoteles ini mempengaruhi pandangan orang-orang yang hidup sebelum masa Galileo, yang menganggap bahwa benda yang massanya lebih besar jatuh lebih cepat dari benda yang lebih ringan dan bahwa laju jatuh benda sebanding dengan massa benda tersebut. Mungkin sebelum belajar pokok bahasan ini, anda juga berpikiran demikian.
Jatuhkan selembar kertas dan sebuah buku dari ketinggian yang sama. Kertas diletakkan di atas telapak tangan kiri dan buku diletakkan di atas telapak tangan kanan. Setelah dijatuhkan, buku tiba lebih dahulu di lantai, sedangkan kertas tiba kemudian. Sekarang, coba anda letakan kertas di atas buku lalu kertas dan buku dijatuhkan ke lantai. Kali ini, kertas dan buku tiba secara bersamaan di lantai.  
Suatu benda dikatakan mengalami gerak jatuh bebas jika benda tersebut bergerak tegak lurus menuju pusat bumi dan selama gerakannya, benda mengalami percepatan gravitasi konstan. Jika jatuh bebas di dekat permukaan bumi maka benda mengalami percepatan gravitasi bumi konstan sebesar 9,8 m/s2 dan arah percepatan gravitasi menuju pusat bumi (tegak lurus menuju permukaan bumi). Untuk mempermudah perhitungan yang dilakukan oleh siswa yang sedang belajar, g dibulatkan menjadi 10 m/s2.
Terdapat tiga situasi yang berbeda, antara lain :
1. Benda bergerak vertikal ke bawah tanpa kecepatan awal (tidak ada vo). Misalnya buah jatuh dari pohon setelah terlepas dari tangkainya. Arah gerakan selalu ke bawah  dan benda mengalami percepatan karenanya percepatan gravitasi (g) selalu positif. Dalam buku fisika tertentu disebut gerak jatuh bebas
2. Benda bergerak vertikal ke bawah dengan kecepatan awal tertentu (ada vo). Misalnya batu yang dilempar vertikal ke bawah. Arah gerakan selalu ke bawah dan benda mengalami percepatan karenanya g selalu positif. Dalam buku fisika tertentu disebut gerak vertikal ke bawah.
3. Benda bergerak vertikal ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Setelah mencapai ketinggian maksimum, benda bergerak kembali ke bawah. Misalnya anda melempar kelereng vertikal ke atas lalu menangkapnya lagi ketika kelereng bergerak ke bawah. Ketika bergerak ke atas, benda mengalami perlambatan (g negatif), ketika bergerak ke bawah, benda mengalami percepatan (g positif). Dalam buku fisika tertentu disebut gerak vertikal ke atas.
Perlu diketahui bahwa jika benda mengalami salah satu dari ketiga kondisi di atas maka benda tersebut dikatakan bergerak jatuh bebas.
Rumus Gerak Jatuh Bebas
Gerak jatuh bebas merupakan contoh gerak lurus berubah beraturan karenanya rumus gerak jatuh bebas pada dasarnya sama dengan rumus gerak lurus berubah beraturan dan disesuaikan dengan kondisi gerak jatuh bebas.
Gerak-jatuh-bebasKeterangan :
h = tinggi (meter), vo = laju awal (meter/sekon), vt = laju akhir (meter/sekon), t = waktu (sekon), g = percepatan gravitasi (meter / sekon2) = 9,8 m/s2 atau 10 m/s2.
Percepatan gravitasi konstan sebesar 10 m/s2 (g positif – benda bergerak ke bawah), artinya laju benda bertambah 10 m/s setiap 1 sekon. 2 sekon kemudian, laju benda menjadi 20 m/s, 3 sekon kemudian laju benda menjadi 30 m/s. Perlambatan gravitasi konstan sebesar 10 m/s2 (g negatif, benda bergerak ke atas) artinya laju benda berkurang 10 m/s2 setiap 1 sekon. 2 sekon kemudian, laju benda berkurang 20 m/s. 3 sekon kemudian laju benda berkurang 30 m/s.
Percepatan atau perlambatan konstan hanya terjadi di dekat permukaan bumi. Dalam pokok bahasan hukum gravitasi Newton, anda akan belajar bahwa nilai g berkurang terhadap kuadrat jarak.

SEKIAN,,,,

Kecepatan Dan Kelajuan

Penulis : Wildan_Prayogo [0 comments]
 KECEPATAN DAN KELAJUAN


Kecepatan merupakan besaran vektor sedangkan kelajuan merupakan besaran skalar. Kecepatan mempunyai besar dan arah, sedangkan kelajuan hanya mempunyai besar saja. Satuan internasional kecepatan dan kelajuan adalah meter per sekon, disingkat m/s atau ms-1. Lambang kelajuan dan kecepatan adalah v (velocity).
Kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata
Kecepatan-dan-kelajuan-1Kecepatan-dan-kelajuan-2
Contoh soal.
1. Seorang siswa berjalan ke timur sejauh 2 meter selama 1 sekon. Berapa kelajuan rata-rata dan kebesar kecepatan rata-rata siswa tersebut ?
Pembahasan
Kecepatan-dan-kelajuan-3Kelajuan rata-rata = 2 m/s
Besar kecepatan rata-rata = 2 m/s
Arah kecepatan rata-rata = arah perpindahan = timur
2. Seorang siswa berjalan ke timur sejauh 2 meter selama 1 sekon, lalu berjalan ke barat sejauh 1 meter selama 2 sekon. Berapa kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata siswa tersebut ?
Pembahasan
Kecepatan-dan-kelajuan-4Kelajuan rata-rata = (2 meter + 1 meter) / (1 sekon + 2 sekon) = 3 meter / 3 sekon = 1 m/s
Besar kecepatan rata-rata = (2 meter – 1 meter) / (1 sekon + 2 sekon) = 1 meter / 3 sekon = 1/3 m/s
Arah kecepatan rata-rata = arah perpindahan = timur.
Pelajari contoh soal kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata agar anda lebih memahami kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata.
Kelajuan sesaat dan kecepatan sesaat
Kelajuan sesaat = jarak yang sangat kecil / selang waktu tempuh yang sangat singkat. Dengan kata lain, kelajuan sesaat merupakan jarak yang sangat kecil yang ditempuh selama selang waktu yang sangat singkat. Jika anda pernah mengendarai sepedamotor atau mobil, anda akan mengamati kelajuan sepeda motor atau mobil selalu berubah-ubah setiap saat selama sepeda motor atau mobil bergerak. Kelajuan sesaat ini ditunjukkan oleh speedometer.
Besar kecepatan sesaat = besar perpindahan yang sangat kecil / selang waktu tempuh yang sangat singkat. Dengan kata lain, besar kecepatan sesaat merupakan besar perpindahan yang sangat kecil yang ditempuh selama selang waktu yang sangat singkat.
Dalam fisika, kelajuan sesaat disingkat kelajuan dan kecepatan sesaat disingkat kecepatan. Perlu diketahui bahwa kita dapat menggantikan besar kecepatan dengan kelajuan. Hal ini dikarenakan besar kecepatan dianggap sama dengan kelajuan. Besar kecepatan dianggap sama dengan kelajuan karena jarak dan besar perpindahan bernilai sama jika sangat kecil. Walaupun jarak dan besar perpindahan tidak selalu sama (bandingkan pembahasan soal jarak dan perpindahan), tetapi jika jarak dan besar perpindahan sangat kecil maka keduanya pasti mempunyai nilai yang sama.


SEKIAN,,,,,

Jarak Dan Perpindahan

Penulis : Wildan_Prayogo [0 comments]


Jarak dan perpindahan merupakan dua kuantitas yang terlihat sama sebelum kita mengenal definisi atau arti yang jelas. Oleh karena itu, kita mulai pembahasan mengenai jarak dan perpindahan ini dari definisi kedua besaran tersebut.
  
Jarak (distance) didefinisikan sebagai panjang lintasan yang ditempuh partikel selama melakukan geraknya. Jarak merupakan besaran skalar. Biasanya diberi simbol dengan hurup d atau s

Perpindahan didefinisikan sebagai sejauh mana perubahan posisi partikel dari suatu titik ke titik lain yang akan ditinjau. Perpindahan merupakan besaran vektor. Biasanya diberi simbol atau .

Dari definisi tersebut maka kita akan melihat perbedaan yang jelas dari jarak dan perpindahan ini. Perhatikan ilustrasi berikut!

Misalkan anda melakukan perjalanan dengan menggunakan mobil dari gerbang Bandara Husein Sastranegara (Jl. Pajajaran) ke gerbang tol Pasteur. Karena tidak mendapatkan ijin untuk melalui jalan Kapten Tata Natanegara, maka anda harus melalui Jl. Pajajaran, Jl. HOS. Cokroaminoto, kemudian melalui Jl. Dr. Djunjunan seperti pada gambar diatas (jalan yang berwarna ungu).  

Dari perjalanan tersebut, maka yang dimaksud jarak perjalanan  panjang lintasan yang ditempuh mobil ketika melalui Jl. Pajajaran (sejauh 1 km), Jl. HOS. Cokroaminoto (sejauh 650 m), dan Jl. Dr. Djunjunan (sejauh 2,1 km).  Jadi jarak yang ditempuh mobil adalah 1 km + 0,65 km + 2,1 km = 3,75 km. 

Sedangkan perpindahannya adalah seperti panjang garis yang ditarik dari posisi awal (titik A) ke posisi akhir (titik B) yaitu sekitar 2,7 km. 

Untuk lebih jelasnya lagi, perhatikan ilustrasu gerak partikel pada garis bilangan berikut:

Sebuah partikel bergerak dari titik O ke titik B kemudian berbalik arah ke titik D.

Jarak tempuh partikel = panjang AB + panjang BD = 6 + 10 = 16 satuan

Perpindahan partikel = posisi akhir - posisi awal = -4 - 0 = - 4 satuan (ingat bahwa perpindahan merupakan besaran vektor sehingga memiliki dua komponen yaitu besar dan arah . tanda negarif (-) menunjukan arah gerak).

Dari ilustrasi di atas, terlihat bahwa perpindahan hanya melihat posisi awal dan posisi akhir dari suatu benda. Secara matematis perpindahan suatu partikel dari titik A ke titik B untuk gerak satu dimensi dituliskan dalam bentuk persamaan berikut ini:


Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Penulis : Wildan_Prayogo [0 comments]

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) 

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)Setelah mempelajari materi pelajaran ini diharapkan anda dapat menyimpulkan karakteristik gerak lurus berubah beraturan (GLBB) melalui percobaan dan pengukuran besaran-besaran terkait, serta menerapkan besaran-besaran fisika pada gerak lurus berubah beraturan dalam bentuk persamaan dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.

Pengertian Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Pengertian GLBB sangatlah beragam. Tergantung sumber dan pemikiran masing-masing orang. Berikut adalah beberapa pengertian GLBB menurut beberapa sumber:
  • Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu obyek, di mana kecepatannya berubah terhadap waktu akibat adanya percepatan yang tetap. Akibat adanya percepatan rumus jarak yang ditempuh tidak lagi linier melainkan kuadratik (sumber: id.wikipedia.org).
  • Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan kecepatan v yang berubah setiap saat karena adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a= +) atau perlambatan (a= –) (sumber: bebas.xlsm.org).
  • GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan garis lurus dengan percepatan tetap. Maksud dari percepatan tetap yaitu percepatan percepatan yang besar dan arahnya tetap (sumber: sidikpurnomo.net).

Jadi, gerak lurus berubah beraturan adalah gerak benda dengan lintasan garis lurus dan memiliki kecepatan setiap saat berubah dengan teratur.

Pada gerak lurus berubah beraturan gerak benda dapat mengalami percepatan atau perlambatan. Gerak benda yang mengalami percepatan disebut gerak lurus berubah beraturan dipercepat, sedangkan gerak yang mengalami perlambatan disebut gerak lurus berubah beraturan diperlambat.
Benda yang bergerak semakin lama semakin cepat dikatakan benda tersebut mengalami percepatan.
Suatu benda melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika percepatannya selalu konstan. Percepatan merupakan besaran vektor (besaran yang mempunyai besar dan arah). Percepatan konstan berarti besar dan arah percepatan selalu konstan setiap saat. Walaupun besar percepatan suatu benda selalu konstan tetapi jika arah percepatan selalu berubah maka percepatan benda tidak konstan. Demikian juga sebaliknya jika arah percepatan suatu benda selalu konstan tetapi besar percepatan selalu berubah maka percepatan benda tidak konstan.
Karena arah percepatan benda selalu konstan maka benda pasti bergerak pada lintasan lurus. Arah percepatan konstan = arah kecepatan konstan = arah gerakan benda konstan = arah gerakan benda tidak berubah = benda bergerak lurus.Besar percepatan konstan bisa berarti kelajuan bertambah secara konstan atau kelajuan berkurang secara konstan. Ketika kelajuan benda berkurang secara konstan, kadang kita menyebutnya sebagai perlambatan konstan. Untuk gerakan satu dimensi (gerakan pada lintasan lurus), kata percepatan digunakan ketika arah kecepatan = arah percepatan, sedangkan kata perlambatan digunakan ketika arah kecepatan dan percepatan berlawanan.
Grafik kecepatan terhadap waktunya adalah seperti gambar di bawah ini.
Grafik kecepatan terhadap waktu pada GLBB
Grafik menunjukkan gerak lurus berubah beraturan karena garis pada grafik lurus yang menunjukkan bahwa percepatannya tetap.

Rumus Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Rumus GLBB ada 3, yaitu:
Rumus GLBB

clip_image002[1]
clip_image002[3]
Keterangan:
Vt = kecepatan akhir atau kecepatan setelah t sekon (m/s)
V0 = kecepatan awal (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = selang waktu (s)
s = jarak tempuh (m)

Hubungan GLBB dengan Matematika

Kita bisa menghitung jarak tempuh yang dialami benda yang bergerak lurus berubah beraturan dengan rumus luas matematika. Seperti pada contoh gambar dibawah ini:
Bahas Soal grafik GLBB
Sebuah titik partikel melakukan gerak dengan grafik hubungan kecepatan (v) terhadap
waktu (t) seperti terlihat pada gambar di samping. Berapakah jarak yang ditempuh titik partikel selama 8 sekon tersebut?

 

Jawab:

Cara Saya:
s = luas I + luas II + luas III
s = (12 . 4 . 10) + (2 . 10) + (12 . 2 . 10)
s = 20 + 20 + 10 = 50 m
Nah, jauh lebih simple dan cepat, kan? :)

Contoh GLBB

Gerak Jatuh Bebas

Gerak jatuh bebas adalah gerak benda yang jatuh dari suatu ketinggian tanpa kecepatan awal di sekitar bumi. Gerak jatuh bebas dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Benda-benda yang jatuh bebas. Rumus ini akurat saat benda dijatuhkan di ruang hampa.
clip_image002174
clip_image002195
clip_image002214
Keterangan:
vt = kecepatan saat t sekon (m/s)
g = percepatan gravitasi bumi (9,8 m/s2)
h = jarak yang ditempuh benda (m)
t = selang waktu (s)

Gerak Vertikal ke Bawah

Gerak Vertikal ke bawah adalah gerak suatu benda yang dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan awal dan dipengaruhi oleh percepatan. Rumus-rumus gerak vertikal ke bawah adalah sebagai berikut.
clip_image002234
clip_image002254
clip_image002274
Keterangan:
h = jarak/perpindahan (m)
v0 = kecepatan awal (m/s)
vt = kecepatan setelah t (m/s)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
t = selang waktu (s)

Gerak Vertikal ke Atas

Gerak vertikal ke atas adalah gerak suatu benda yang dilempar vertikal ke atas dengan kecepatan awal tertentu (v0) dan percepatan g saat kembali turun. Rumus gerak vertikal ke atas adalah sebagai berikut.
clip_image002296
clip_image002314
clip_image002337
Di titik tertinggi benda, kecepatan benda adalah nol. Persamaan yang berlaku di titik tertinggi adalah sebagai berikut.
clip_image002354
clip_image002374
Keterangan:
tnaik = selang waktu dari titik pelemparn hingga mencapai titik tertinggi (s)
v0 = kecepatan awal (m/s)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
hmaks = jarak yang ditempuh hingga titik tertinggi (m)
Saat mulai turun, persamaannya sama seperti gerak jatuh bebas. Rumusnya adalah:
clip_image002394

Copyright © 2012 Fisika Is Very Easy | Naruto THEME | Powered by Blogger | Designed by BRS & Original : SMK TRI SUKSES